FGD Prodi Teknik Elektro: Inovasi Kurikulum Teknik Elektro dalam Menyongsong Revolusi Industri 5.0

Jakarta, (Unas)– Pada tanggal 14 Januari 2025, Program Studi Teknik Elektro melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Inovasi Kurikulum Teknik Elektro dalam Menyongsong Revolusi Industri 5.0. Acara ini berlangsung di Gedung Cyber Library Universitas Nasional dan dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam dunia pendidikan, industri, dan profesi teknik elektro.

Kegiatan ini bertujuan untuk merancang kurikulum inovatif yang relevan dengan kebutuhan Revolusi Industri 5.0, di mana teknologi dan manusia bekerja selaras untuk menciptakan masa depan yang lebih cerdas dan berkelanjutanAcara ini menghadirkan narasumber  utama Ketua FORTEI, Prof. Dr.Eng. Ir. Arief Udhiarto, S.T., M.T., IPU, serta anggota FORTEI, Dr. Ir. Muhammad Amin Sulthoni, S.T., M.T., IPM. Kegiatan juga dihadiri oleh undangan dari PII (Persatuan Insinyur Indonesia), yaitu Dr. Muhammad Haikal Satria, S.T., M.T., IPM, ASEAN. Eng  yang memberikan pandangan profesional terkait kebutuhan kompetensi di dunia kerja 

FGD ini dibuka oleh Dekan FTS, Ruliyanto, S.T., M.T., Ph.D, dan turut dihadiri Wakil Dekan FTS, Bapak Basori, S.T., M.T., Ph.D, Ketua Program Studi Teknik Elektro, Bapak Ir. Idris Kusuma, M.T, Sekretaris Program Studi Teknik Elektro, Bapak Fuad Djauhari, S.T., M.T, serta para dosen Program Studi Teknik Elektro, yaitu Bapak Ir. Rianto Nugroho, S.T., M.T., Bapak Novi Azman, S.T., M.T., Ph.D, Dr. Heni Jusuf, S.Kom., M.Kom, dan Dr. Abdussy Syarif, S.T., M.T.  Selain itu, perwakilan dunia Industri, termasuk ABB, NEC, dan PT Mora Telematika Indonesia dan lain-lain, alumni, yang memberikan perspektif tentang keterkaitan antara kurikulum dan praktik kerja di lapangan. serta stakeholder pendidikan dan pihak terkait lainnya.

Dalam sambutannya, Dekan FTS menyampaikan bahwa revolusi industri 5.0 membawa tantangan baru bagi dunia pendidikan, terutama untuk mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi teknis, tetapi juga kemampuan untuk menciptakan inovasi yang berorientasi pada keberlanjutan. “Melalui diskusi ini, kami berharap dapat merancang kurikulum yang adaptif dan relevan dengan perkembangan teknologi terkini,” ujar beliau.

Narasumber utama, Prof. Dr.Eng. Arief Udhiarto, menekankan pentingnya memasukkan elemen-elemen teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan Renewable Energy dalam kurikulum Teknik Elektro. Selain itu, beliau juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri untuk memberikan pengalaman praktis yang mendukung proses pembelajaran mahasiswa.

Diskusi berjalan interaktif dengan berbagai masukan strategis dari para dosen dan peserta. Dr. Muhammad Amin Sulthoni menyoroti perlunya pendekatan multidisiplin dalam kurikulum untuk menghadapi tantangan global. Sementara itu, masukan dari para dosen FTS menekankan penguatan mata kuliah berbasis riset dan peningkatan program magang di industri berbasis teknologi tinggi.

Perwakilan dari ABB, NEC, dan PT Mora Telematika Indonesia memberikan paparan tentang tren teknologi terbaru yang dibutuhkan di dunia kerja. Mereka menekankan bahwa lulusan Teknik Elektro harus mampu berpikir kreatif, berinovasi, dan memahami kebutuhan pasar global. Sementara itu, alumni berbagi pengalaman tentang peran kurikulum dalam membantu mereka sukses di dunia kerja. Mereka juga memberikan saran konkret untuk pengembangan kurikulum agar lebih relevan.

Acara ini menghasilkan beberapa rekomendasi penting, diantaranya integrasi teknologi ganggih: Seperti Artificial Intelligence, Internet of Things, dan Big Data ke dalam kurikulum, kolaborasi dengan industri: Penyesuaian mata kuliah dengan kebutuhan industri agar mahasiswa memiliki daya saing tinggi, peningkatan soft skills: Kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan kolaborasi yang sejalan dengan tuntutan Revolusi Industri 5.0, dukungan infrastruktur digital: Pengembangan laboratorium virtual dan pembelajaran berbasis platform digital

Kegiatan ini diakhiri dengan penyusunan rekomendasi untuk revisi kurikulum Teknik Elektro. Semua pihak yang hadir berkomitmen untuk mendukung implementasi kurikulum baru demi mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan Revolusi Industri 5.0. Melalui FGD ini, Program Studi Teknik Elektro diharapkan dapat menjadi pionir dalam menghasilkan lulusan yang inovatif, adaptif, dan berdaya saing global. Sinergi antara akademisi, industri, dan organisasi profesional akan terus diperkuat demi masa depan yang lebih baik.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *