Malang, 22 Mei 2025 — Fakultas Teknik dan Sains (FTS) Universitas Nasional melaksanakan kegiatan benchmarking ke Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (UM) pada 21–22 Mei 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali informasi dan strategi pengembangan peminatan Teknik Otomotif, khususnya yang berorientasi pada teknologi kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) dan energi alternatif seperti hidrogen.
Tim benchmarking yang dipimpin oleh Ir. Ruliyanto, ST., MT., PhD. selaku Dekan FTS Universitas Nasional, didampingi oleh Basori, ST., MT., PhD. dan Ir. Ajat Sudrajat, MT., PhD., diterima secara langsung oleh Prof. Dr. Andoko, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, beserta jajaran dosen Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif. ®Lee.
Dalam pertemuan tersebut, tim FTS mendapatkan paparan lengkap mengenai struktur kurikulum, metode pembelajaran berbasis proyek, serta pengelolaan laboratorium otomotif yang telah mengintegrasikan sistem penggerak elektrik dan teknologi injeksi modern. Selain itu, diskusi juga mencakup strategi penguatan kerja sama industri serta pengembangan riset terapan di bidang otomotif masa depan.
“Dari kunjungan ini, kami melihat bahwa arah pengembangan Teknik Otomotif di masa depan sangat erat kaitannya dengan kendaraan listrik dan energi terbarukan. Hal ini menjadi peluang besar bagi Universitas Nasional untuk membangun peminatan yang relevan dan visioner,” ungkap Ir. Ruliyanto.
Salah satu hasil strategis dari kunjungan ini adalah rencana pengembangan peminatan Teknik Otomotif di bawah Program Studi Teknik Mesin FTS Universitas Nasional, dengan fokus pada teknologi EV dan hidrogen. Langkah ini dinilai lebih adaptif dan realistis, mengingat sinergi keilmuan antara Teknik Mesin dan otomotif sangat kuat, terutama dalam aspek sistem penggerak, termodinamika, dan konversi energi.
Kegiatan benchmarking ini ditutup dengan komitmen awal untuk menjalin kolaborasi antar fakultas, baik dalam bentuk nota kesepahaman (MoA) maupun pengembangan riset bersama ke depan. Diharapkan hasil dari benchmarking ini menjadi pijakan penting dalam mendesain program pendidikan otomotif yang unggul, kontekstual, dan siap menjawab tantangan masa depan transportasi ramah lingkungan di Indonesia.